Unik, tempat memadu cinta prajurit TNI di NTT

Bagi anda yang belum menginjakan kaki di atas hamparan padang luas, mungkin sudah saatnya mengunjungi padang sabana. Di sana anda merasakan sejuknya angin yang bertiup sedang di atas sadang sabana. Anda juga bisa melewatkan hari dengan menikmati sunset dari bukit ketinggian.

Sabana adalah padang rumput yang dipenuhi oleh semak atau perdu dan diselingi oleh beberapa jenis pohon yang tumbuh menyebar, seperti palem dan akasia. Sistem biotik ini biasanya terbentuk di antara daerah tropis dan subtropis.

Kurangnya curah hujan menjadi pendorong munculnya sabana. Sehingga sabana dikenal juga padang rumput tropis. Iklimnya tidak terlalu kering untuk menjadi gurun pasir, tetapi tidak cukup basah untuk menjadi hutan.
Beberapa benua yang memiliki padang sabana di antaranya adalah Afrika, Amerika Selatan, dan Australia. Di Indonesia sendiri, sabana yang terkenal terdapat di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Di NTT sendiri, ada tiga kabupaten yang mempunyai padang sabana yakni Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Sumba.

Nah, salah satu titik yang perlu anda kunjungi adalah wilayah perbatasan Indonesia Timor Leste. Lokasinya ada di Desa Tasinifu Kecamatan Mutis, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT. Desa ini berada tak jauh dari Gunung Mutis dan merupakan wilayah perbatasan dengan dengan Distrik Ambenu-Oeccusee, Timor Leste (RDTL).
Padang Sabana di kaki Gunung Mutis memiliki keistimewaan sendiri. Selain menikmati kesejukan padang sabana, mata anda juga akan dimanjakan oleh bukit eksotis di negara bekas propinsi Indonesia itu. Sayangnya, wilayah perbatasan ini masih mengalami kekurangan di sana-sini. Infrastrukur yang belum memadai, ketersedian listrik, saluran komunikasi dan air bersih menjadi kendala hingga saat ini.

Naumun uniknya, juga karena disebabkan oleh belum terjangkaunya jaringan komunikasi, masyarakat dan prajurit penjaga perbatasan kadang mengandalkan sinyal yang dari ketinggian. Di sana mereka mendirikan sebuah tugu yang disebut 'bukit cinta'. Pada sore hari para prajurit ramai-ramai ke bukit cinta ini untuk menghubungi keluarga, istri atau kekasih mereka. Namun, mereka juga kadang mengandalkan sinyal komunikasi dari Timor Leste yang tentunya relatif mahal.

Untuk menjangkau lokasi ini, anda bisa menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. Saya sendiri merekomendasikan anda untuk menggunakan kendaraan roda dua. Sebab di sepanjang jalan menuju lokasi ini, pemandangan alam juga tak kalah bagus.

Comments

Popular posts from this blog

Tradisi Pasola di NTT yang harus kamu ketahui

Menikmati Sensasi Pantai Ketebe Hingga Danau Rana Tonjong, Flores

Ini cerita awal munculnya musik Sasando di NTT